Reporter : Busriadi Bustamin
MAJENE,mandarnesia.com-Asnuddin Sokong, satu dari calon Putra Daerah Majene, juga menyatakan diri maju di Pilkada Majene, meskipun melawan sang petahana Fahmi Massiara.
“Insya ALlah mudah-mudahan Allah meridhoi,” kata Asnuddin, Selasa (24/12/2019) malam kepada mandarnesia.
Menurut Ketua DPC PPP Kabupaten Majene ini, sudah ada informasi dari beberapa partai yang akan mendampinginya. Salah satunya Andi Achmad Syukri Tammalele (AST).
“Kan yang sekarang ini bergerak lintas partai, saya dengar ada berapa figur yang diajak bangun komunikasi, salah satunya Pak Andi Sukri, Sekda ya kan. Terutama kepada Pak Kalma mantan Bupati Majene kita minta petunjuk arahan beliau, ya tinggal menunggu beliau bagaimana kepastiannya,” jelasnya.
Baca:https://mandarnesia.com/2019/12/ast-nanti-bulan-dua-kita-lihat-perkembangan/
Aa beberapa pertimbangan, mengapa bertekad ingin maju di pemilihan kepala daerah mendatang, ia dilahirkan dan dibesarkan di Kota Majene.
“Bapak mama saya orang Majene. Mama orang Sendana. Saya memang punya kewajiban untuk membangun daerah. Basik saya ini pengusaha, tapi saya tidak ambisi, tapi saya ingin Majene itu lebih maju lagi ke depan. Karena Majene itu afdeling Mandar, mestinya kan dia harus maju dibanding daerah lain di Sulawesi Barat,” urai Asnuddin.
“Jadi memang dibutuhkan pemimpin yang leadership yang bagus, visioner punya jiwa intrepreneur agar daerah itu bisa maju, karena dari tahun 1983 ya itu-itu saja. Kita mau butuh perubahan, paradigma supaya bisa berubah. Jadi tidak ada macama-macam itu yang kita mau rubah. Supaya masyarakat Majene lebih sejahtera sejajar dengan daerah lain.”
Ada beberapa visi dan misi yang akan dilakukan, seperti peningkatan ekonomi kerakyatan, peningkatan hasil pendapatan per kapita rakyat. Terutama nelayan.
“Karena kita kan berbasis di nelayan, disamping juga petani kita. Ada kan perintah undang-undang pendidikan itu mutlak. Pendidikan harus dimajukan, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pelayanan yang sehat, kesehatan juga agar lebih ditingkatkan, jangan sampai ada yang menunggak itu BPJS-nya tidak dibayar pemerintah.”
“Banyak yang mengeluh tidak dilayani di rumah sakit hanya karena menunggak BPJS. Jadi banyak hal yang harus kita rubah, bukan cuma itu tapi good governance pemerintah yang harus dibersihkan, jangan hanya bisa menetapkan slogan profesional, proaktif, tapi dalam implementasinya tidak begitu,” tutur Asnuddin.
Mestinya, lanjut Asnuddin, harus relevan dengan slogan, motto, dan aksion di lapangan.
“Supaya nyaman. Intinya rakyat harus nyaman, rakyat harus sejahtera,” tandas salah satu pengusaha ternama di daerah Sulbar.
Foto : celebesku.com