MAMUJU, mandarnesia.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat mencatat daya beli masyarakat di tiga bulan terakhir di Sulawesi Barat mengalami peningkatan.
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat Ir. Win Rizal mengatakan, di Bulan Januari, Februari, dan Maret inflasi sangat rendah berbeda denga bulan-bulan sebelumnya.
“Kita lihat dari Inflasi, kalau inflasi rendah teori ekonominya itu daya beli masyakat tinggi begitu gambarannya,” kata Win Rizal kepada mandarnesia.com di kantor BPS, Senin (6/5/2019).
Tren itu kata Win Risal menggeliat di Bulan April dengan inflasi 0,17 persen yang sebelum-sebelumnya hanya di angka 0,05 sampai tiga kali berturut-turut mines terus.
Saat ditanya apakah ada kaitannya dugaan many politik? Ia menjelaskan BPS tidak sampai ke sana. BPS hanya melihat sisi teknis.
Dijelaskannya, jika inflasi tinggi masyarakat susah dan tidak bisa mebeli.
“Dengan harga yang tidak mahal, misalnya saya sih menduganya karena persiapan untuk pelaksanaan Pemilu besok, masyarakat bukan karena many politik. Tapi biar gampang besok nggak usah ke mana-mana karena besok mau nyoblos tinggal menunggu di rumah saja, menunggu quick count, jadi sekarang saja beli makanan,” tutupnya.
Reporter: Sudirman Syarif