AIR mata Bupati Polewali Mandar (Polman) Andi Ibrahim Masdar (AIM) tak tertahan. Matanya sembab saat melepas kepergian almarhum Drs. H. Hamzah Haya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polewali Mandar.
Di bawah mendung, Jalan Dewi Sartika Wonomulyo, yang tepat berada tepat di trans Sulawesi harus ditutup sementara. Ribuan orang tampak hadir di kediaman almarhum dengan wajah tertunduk. Mereka jelas terasa sangat kehilangan.
“Beliau orang yang baik, almarhum seorang kakak pembina Pramuka yang disenangi, dan terus menjalin hubungannya dengan kami sampai saat ini,” tutur Ical Kato salah seorang staf pemkab, dan tetangga almarhum kepada mandarnesia Kamis, (30/3) sesaat sebelum pelepasan jenazah.
Warga terlihat sesak memadati ruas jalan mengiring upacara yang dirundung duka itu. Menuju pemakaman umum di Desa Banua Baru, ribuan warga masih terlihat mengantar.
[irp posts=”759″ name=”Ketua DPRD Polewali Mandar Berpulang”]
Di pemakaman yang disertai suasana sejuk, sebuah upacara militer dipersembahkan. Apel Persada itu dipimpin langsung Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar. Jajaran pemerintah kabupaten, dan pimpinan serta anggota parlemen Polman hadir. Dua peleton pasukan dengan sangkur terhunus ikut menyertai.
Semasa hidupnya Ketua DPRD Polman ini, pun dikenal sebagai aktivis senior Gerakan Pramuka Sulawesi Barat. Selain sebagai salah satu unsur Wakil Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Sulbar, Hamzah juga merupakan Korwil 1 Kwarnas Gerakan Pramuka (Sulawesi).
Sejumlah rekan kerjanya di DPRD Polman, bahkan menyebut masih berkomunikasi dengan almarhum sekitar 10 menit sebelum ia terjatuh karena serangan jantung. “Almarhum masih sempat menanyakan bagaimana hasil cek up kesehatannya kepada ibu,” ujar Amiruddin, SH. Wakil Ketua DPRD Polman di area pemakaman.
“Bagi kami kepergian beliau sebuah duka, dan kehilangan. Secara pribadi almarhum teman saya sejak SMP, dan aktif berorganisasi. Masyarakat Wonomulyo berduka, ” kata Sulaiman Mekka, Sekcam Wonomulyo.
[irp posts=”773″ name=”Elegi Buat Kak Hamzah Haya”]
Dari Jakarta, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault mengatakan rasa kehilangannya. “Saya kehilangan tempat konsultasi mengenai Pramuka, kami berduka cita. Kak Hamzah Haya lahir di tanah yang sama dengan ayah saya dilahirkan, ” sebut mantan Menpora ini via WA di Grup Kwarnas. (*)