Antisipasi Penularan Malaria, Dinkes-Desa Kolaborasi

MAMUJU, Mandarnesia.com — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan melakukan pemeriksaan bagi masyarakat yang masuk maupun keluar di daerah rawan penularan malaria.

Pemeriksaan dilakukan dalam bentuk uji screening pada masing-masing desa.

“Makanya kami advokasi pemerintah kabupaten untuk mengaktifkan pemerintahan desa. Jadi pemerintah desa yang pertama. Contoh salah satu daerah di Tutar Taramanu, Polewali Mandar, semua orang yang masuk di sana itu screening, apakah penduduk asli yang keluar lama kemudian kembali. Lebih-lebih orang yang datang,” kata Kepala Dinkes Sulbar Achmad Azis kepada mandarnesia.com, di Hotel d’Maleo Mamuju, Selasa (22/1/2019).

Jika dalam screening yang dilakukan di temukan ada yang diduga menderita penyakit malaria, maka akan segera diberi obat.

“Penyakit malaria di Sulbar masuk dalam kategori endemis, mulai dari Paku hingga Suremana. Kemudian dalam otomi tidak mengaktifkan provinsi untuk melakukan penanggulangan,”ujarnya.

Malaria merupakan penyakit mematikan banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis yang memiliki iklim cukup panas karena memudahkan perkembangan parasit malaria.

Penyakit malaria disebabkan parasit plasmodium dari gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi. Ketika nyamuk menggigit manusia, maka parasit ditularkan dan masuk ke dalam aliran darah, hingga akhirnya berkembang biak.

Reporter: Sudirman Syarif