mandarnesia.com — Sekertaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat, Ismail Zainuddin menyebut angka kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat masih tinggi.
“Angka kematian ibu dan bayi yang belum bisa kita turunkan secara signifikan,” kata Ismail dalam sambutan di acara seminar BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, di hotel d’Maleo Mamuju, Kamis (1/3/2018).
Ia melihat persoalan tersebut tidak dapat selesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan cara pandang, spirit dan etos kerja tingggi menjadi salah satu kunci.
Sekertaris Utama BKKBN RI mengungkapkan, Provinsi
Sulawesi Barat mengalami lompatan yang sangat jauh. 3,3 total TFR di tahun 2012 dan 2017 turun yang tertinggi di Indonesia 2,7.
“Ini sesuatu prestasi daerah yang harus kita banggakan,” katanya.
Hal tersebut berdasarkan hasil survey SDKI 2017. TFR sendiri merupakan angka kelahiran yang makin kecil makin baik.
Sementara Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, Andi Rita Darmayanti mengatakan, skala Nasional memang masih sangat tinggi. Tapi dilihat dari kinerja, BKKBN mampu menurunkan.
“Selama 10 tahun terakhir, angka yang kami turunkan 0,9 poin, kalau dulunya 3,6. Ya kita turun drastis 2,7, itu kan luar biasa sekali,” katanya kepada mandarnesia.com.
Pelaksanaan 1000 hari kelahiran, termasuk tumbuh kembang anak akan menjadi solusi permasalahan tersebut. “Untuk aspek kesehatan tentu dari Dinas Kesehatan,” pungkasnya.
Reporter: Sudirman Syarif