AMSI Komitmen Adopsi Trustworthy News Indicators

Wahyu Dhyatmika menjelaskan secara detil dan contoh penerapan tiap indikator yang bisa memandu media yang ingin mengadopsi trustworthy news indicators.

“Tahapan FGD di beberapa tempat telah sepakat soal rumusan 11 poin trustworthy. Ke depan kita perlu menggali lagi tentang apa diferensiasi publisher bisa masuk kategori diterima dan memenuhi 11 indikator ini sehingga boleh memasang label trusted. Bagaimana memutuskan, pendampingan, mengawasinya dan seterusnya,” kata Wahyu.

Peneliti media, Ignatius Haryanto mengatakan, penting adanya rumusan indikator keterpercayaan terhadap media. Ia memuji langkah maju AMSI yang sudah dijalankan.

“Untuk meningkatkan keterpercayaan publik, 11 indikator ini baik untuk diadopsi. Saat ini banyak media memproduksi konten yang bisa kita ibaratkan junk food, dikonsumsi audiens karena banyak yang suka, tapi pertanyaannya apakah sehat? Fungsi media saat ini seperti itu, media sebaiknya tidak hanya menghibur tapi harus mengedepankan fungsi pendidikan dan tanggung jawab sosial,” tegasnya.

Proses penyusunan 11 indikator ketepercayaan media dimulai dengan serangkaian diskusi di Jakarta, Bali dan Makassar pada Oktober 2021 untuk menyerap aspirasi dan pandangan publik tentang indikator media yang mereka percayai.

Pada tahun 2022, AMSI melakukan penelitian mendalam dengan machine vetting dan human vetting. Jumlah media yang diperiksa 1262. Media yang memenuhi brand safety berdasar standar GARM (Global Alliance Resposible for Media) sebanyak 687 media, terdiri dari 367 media anggota dan sisanya media non anggota. Tahun 2023 AMSI juga kembali meneliti 526 media baik dengan mesin maupun manual analisis konten oleh para periset. AMSI juga menggelar tiga kali workshop pada 2023, dengan melibatkan para pemangku kepentingan meliputi pengusaha, ekonom, akademisi, penyelenggara negara, lembaga survei, dewan pers, tokoh perempuan, mahasiswa, jurnalis dan pemilik media. Rangkaian program penyusunan Trustworthy News Indicator oleh AMSI, mendapat dukungan Internews dan USAID Media.