Reporter : Karmila Bakri
Polewali Mandar, mandarnesia.com–Wabah Covid-19 masih menjadi trending topik, di layar kaca TV, di media sosial, radio bahkan media cetak. Strategi pencegahan beragam dilakukan. Intansi-instansi pemerintah sibuk, komunitas-komunitas pun bergerak dan tak hentinya berinovasi.
Melirik aksi keren salah satu komunitas yang ada di Polewali Mandar, inovasi meracik antiseptik alami berbahan dasar daun sirih.
Wow, di tengah kekhawatiran warga, Komunitas Pemuda Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo hadir, mereka bergotong-royong, membuat antiseptik, dan telah mendistribusikan ke 100 rumah warga di Desa Galeso. Aksi mereka akan dilanjutkan kembali untuk target kurang lebih 500 rumah warga di Desa Galeso.
Tangan-tangan tulus nan energik, menggerakkan mereka untuk tidak tinggal diam di rumah, bukan ingin membantah anjuran untuk “stay di rumah”.
Naluri kemanusiaan mendesak mereka untuk ke luar rumah, dan tidak tinggal diam melihat fakta sosial yang terjadi. Tangan-tangan itu lihai mengambil daun sirih.
Bahan yang mudah di dapat di kampung, spirit gotong-royong menjadi pemantik, mereka begitu energik, turut mengambil peran dalam penanganan Covid – 19 di Desa Galeso.
Aksi pendistribusian antiseptik, di mulai pada Jam 16.00- 17:30 Wita, dengan menyisir 100 rumah warga di Desa Galeso, wajah sumringah dan bahagia warga nampak bersemangat, menerima bingkisan sebotol antiseptik.
“Proses pembuatan antiseptik tidak mendapatkan kendala, sebab alat dan bahan yang digunakan, semua tersedia di Desa Galeso, ” ungkap Irwan (33), selaku Ketua Pemuda Desa Galeso.
“Pendistribusian ini akan terus dilakukan sampai Covid-19 selesai, dan kalaupun ada permintaan dari luar, akan kami penuhi dengan syarat warga Desa Galeso sudah mendapatkan semua, ” tambah Irwan
“Aksi ini dilakukan sebagai upaya keterlibatan pemuda dalam mencegah penyebaran Covid-19 atau virus corona, ” tegas Irwan
“Kami sangat senang, dan semangat melakukan kegiatan ini, apalagi respon masyarakat sangat baik mengingat hand sanitizer sangat langka kalaupun ada sangat mahal, ” tutup Nur Saidah Daing (18), salah satu anggota Pemuda Desa Galeso.