MAMUJU, Mandarnesia.com — Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Barat tahun 2018 tumbuh positif. Berada di angka 6,78 persen. Raihan itu di atas dari rata-rata target nasional 5,17 persen.
Dalam data yang dipaparkan Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris DP dalam Rapat Koordinasi dan Review Kinerja Instansi Vertikal Tahun 2018 dan Rencana Kerja Tahun 2019 Sulbar di auditorium Lantai IV Kantor Gubernur Sulawesi Barat. Ia juga menyampaikan ekonomi Sulbar tumbuh paling tinggi di triwulan III dari enam provinsi di Sulawesi.
Investasi juga mengalami peningkatan dengan pertumbuhan mencapai 7,36 persen triwulan III 2018.
Sementara, reformasi birokrasi Sulbar belum mencapai perubahan substansi (masih prosedural), sehingga berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat.
Adanya perlambatan kegiatan pelaksanaan. Kondisi administrasi dan anggaran masih menjadi penyebab di samping keterlambatan transformasi manajemen berbasis IT.
Untuk keamanan, stabilitas ketertiban keamanan dan politik yang cukup terkendali bahkan pergantian tahun 2018 Sulbar termasuk provinsi yang paling aman. Terbukti Sulbar menerima penghargaan Harmonis Awards Kementerian Agama.
Kepala BI Perwakilan Sulbar, Dadal Angkoro mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sulbar selalu di atas rata-rata nasional.
“Ini sangat luar biasa. Inflasi Sulbar tahun 2018 kita terkendali hanya 3,63 persen atau sesuai dengan target,” kata Dadal, Senin (7/1/2019).
Rapat tersebut dipimpin Gubernur, Ali Baal Masdar, dan hadir pula Ketua DPRD Sulbar Amalia Aras.
Hingga berita ini diturunkan, penyampaian dari masing-masing lembaga vertikal masih sedang berlangsung.
Reporter: Sudirman Syarif