Topoyo Krisis Listrik

TOPOYO, mandarnesia.com — Aliran listrik ke rumah warga di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) mengalami gangguan. Hal itu dikarenakan kontrak genset yang menghasilkan aliran listrik di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Topoyo telah berakhir pada 12 Februari lalu.

Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah masih bergantung pasokan listrik dari genset PLN Topoyo sembari menunggu pembangunan Gardu Induk (GI) yang sementara dalam proses pengerjaan di Dusun Kambicci, Kecamatan Tobadak, Mateng.

Ketua DPRD Kabupaten Mateng, Arsalin Aras mengatakan, pembangunan GI masih mengalami masalah. Proses yang sedikit melambat dikarenakan lokasi yang dihibahkan di daerah Benteng kurang strategis.

Setelah PLN melakukan peninjaun, pihaknya menyimpulkan jika Trafo dipasang di Benteng, satu bulan bisa tenggelam, sebab kondisi tanah yang tidak padat. Sementara berat trafo sekitar 60 ton. Jadi untuk membangun pembangunan trafo harus berada ditempat yang memiliki tanah keras.

“Untuk itu, kepada masyarakat agar kiranya dapat bersabar, karena kontrak genset yang ada di PLN Topoyo sudah berahir, tetapi saya sampaikan kepada Pemda Mateng untuk bisa menyurat ke PLN memperpanjang lagi selama 1 tahun ke depan. Karena listrik sangat mempengaruhi kita semua yang ada di Kabupaten Mateng, termasuk dengan kantor-kantor, hampir semua berdampak termasuk alat elektronik, kata Arsal di Rujabnya, Rabu (21/2/2019).

Kepala PLN Mamuju Setiyawan membenarkan hal tersebut, “Iya benar untuk sewa genset di Mateng telah berakhir pada 12 Februari 2019. Saya kebetulan lagi cuti umroh silahkan ke kantor saja dengan pak Hidayat manajer bagian jaringan.”

Sementara saat dihubungi melalui sambungan telepon, Manajer Bagian Pelayanan PLN Mamuju Hidayat tidak meberi jawaban saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Reporter: Sudirman Syarif

Foto: Citrust.id