MAMASA, Mandarnesia.com — Sembilan hari gempabumi menguncang Mamasa, Sulawesi Barat. Sejak Senin, 3 hingga 11 November 2018, distribusi gempa masih menujukkan grafik relatif sama dengan dua hari sebelumnya.
Menurut analisa BMKG, membaca angka gempa di dua hari terakhir, intesitas gempa belum berkurang.
Yang dapat dijelaskan, indikator Mamasa akan kembali normal, apabila intensitas frekuensi gempanya memiliki tren menurun secara signifikan.
“Kami tidak dapat memprediksikannya. Untuk kejadian gempa Mamasa ini, BMKG menyatakan kejadian Gempa bumi yang tidak lazim,” kata Staff Operasional PGR IV Makassar, Tri Hariyono kepada mandarnesia.com, Ahad (11/11/2018) malam.
Sehingga, sambung Tri, pihaknya tidak bisa menghitung keseluruhan gempa, dikarenakan kekuatan gempa bumi yang terjadi tergolong kecil antara 2 SR sampai 3 SR saja.
“Relatif rata-rata sama kekuatannya dari satu gempa ke gempa yang lainnya,” ungkapnya.
Hingga hari ke 11, jumlah gempa di Mamasa mencapai 279 kali dengan jumlah gempa yang dapat dirasakan 68 kali.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: FB Darmasyah