Wabah CORONA 1

Karya: Dzakirah Ananta

Mamuju, Senin 16 Maret 2020

Huuuft, kembali bersiliweran di media sosial, kabar soal virus yang sudah mewabah ke berbagai negeri ini. Berita ini semakin meresahkan masyarakat, soal virus yang namanya, CORONA, atau yang lebih dikenal dengan nama ilmiahnya, COVID-19. Bahkan aku baru saja mendapat info kalau Menteri Perhubungan sudah positif terkena virus ini.

Namun, ada kabar baik dari Negara lain loh. Indonesia termasuk berhasil menyembuhkan beberapa pasien yang terinfeksi penyakit ini. Keren yaa masya Allah.

Untuk mencegah tersebarnya virus ini, banyak sekolah yang memindahkan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media online di rumah masing-masing. Siang tadi, aku juga baru saja mengerjakan tugas bahasa Arab yang dikabarkan melalui grup orangtua kelasku. Sedih, tak bisa ketemu sama teman-teman.

***

Mamuju, Kamis 19 Maret 2020

Salah satu dampak buruk dari virus ini, tenaga medis harus terus bekerja tanpa henti. Kasihan, Banyak video yang mengatakan, kalau tenaga medis sudah berinterkasi dengan pasien CORONA, harus menjauhi keluarganya.

Di Negara-negara Eropa seperti Italia, virus ini sudah menewaskan ribuan orang! Italia adalah urutan kedua terbanyak terinfeksi CORONA! Di Indonesia sendiri, hari ini ada 227 kasus positif yang tercatat, 9 sembuh, dan 19 meninggal dunia. Pemerintah juga mengeluarkan himbauan supaya masyarakat tetap berada di tempat tinggal masing-masing. Akan tetapi, banyak warga yang tidak mengindahkan peringatan tersebut.

***

Mamuju, Sabtu 21 Maret 2020

Kemarin, asrama kakakku yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan ini, mengumumkan untuk memulangkan semua santrinya! Kata salah satu ustadzahnya, rencananya, asrama kakakku ini akan dikosongkan untuk dibersihkan. Sebagai salah satu bentuk pencegahan sebaran virus CORONA. Aku terus berdo`a, supaya kasus positif di Indonesia tidak bertambah jumlahnya nanti.

Banyak orang tua teman kakakku yang meminta untuk mengindahkan himbauan itu, karena, banyak dari santri yang rumahnya untuk pulang harus menyeberang dengan kata lain bukan dari pulau Sulawesi, seperti di Samarinda, atau yang dari Papua. Alhamdulillah, ayah dengan waktu itu lagi senggang, jadi sorenya, sekitar pukul 15.00, berangkat menuju Makassar, menjemput kakak.

Semalam, ayah istirahat di Pinrang. Aku agak khawatir, tapi cepat-cepat kuhilangkan rasa khawatir itu, dan berdo`a semoga Allah SWT, selalu menjaga keluargaku.

Gimana nggak khawatir? Hari ini dilaporkan ada 369 kasus positif di Indonesia! Dan, sudah 32 orang yang meninggal dunia, sedangkan yang sembuh menjadi 17 orang. Di Asia Tenggara, Indonesia tercatat memiliki angka kematian yang tinggi akibat virus COVID-19. Selain Negara kita, ada Negara Malaysia dan Flipina di bawah nama Indonesia yang sudah memiliki korban meninggal dunia akibat  COVID-19.

Ada juga kabar dari Gubernur Sulawesi Selatan, kalau ada pasien yang meninggal dunia pada tanggal 15 Maret, hasil lab yang keluar mengatakan kalau orang tersebut positif COVID-19. Laporan dari China, kalau sampai daerah Wuhan tidak mencatat ada lagi kasus baru selama 14 hari ke depan, maka mereka akan mencabut Lockdown dari daerah tersebut. Agak lega sih, insya Allah, nggak ada lagi virus yang datang dari Negara China.

Banyak juga kabar yang mengatakan, ada 700 ribu orang beresiko terkena Virus CORONA! Kemudian, kudengar juga kalau golongan darah yang paling rentan terkena virus ini adalah A. Aku takut nih, soalnya, ummiku juga golongan darahnya A. Dulu, pas kelas 1 SD. Darahku pernah dicek, hasilnya, A. Aku senang! Sebab sama dengan ummi. Tapi, ketika dicek ulang, malah AB. Kok bisa ya? Jadi bingung, gak tau mana yang benar.

Di Benua Eropa, Italia menempati posisi pertama dalam angka kematian terbanyak akibat COVID-19 di Dunia, kemudian, ada Spanyol. Juga beberapa atlet pemain olahraga seperti sepak bola atau basket, sudah ada yang positif loh!

***

Mamuju, Ahad 22 Maret 2020

Malam tadi, sekitar jam 1 lewat, ayah dan kakakku pun tiba di Mamuju. Senang! Pake Banget! Tapi, hari ini, ada kabar buruk juga sih yang datang dari TV, ternyata, orang-oang yang terinfeksi virus CORONA, sudah mencapai 450 orang. Sediiih, banget, semoga, semuanya sembuh serta tidak ada lagi yang harus menemui ajal akibat COVID-19.

Bahkan, sekarang pun, kami sedang menunggu matahari bersinar terang, karena mau berjemur.Aku juga barus sadar sih, ternyata karena virus ini, kami belum boleh saling berjabat tangan. Aku baru saja melayani pembeli, pasti langsung disuruh cuci tangan.  Di daerah lain, banyak hand sanitizier yang disediakan di toko-toko.

Sudah banyak pejabat-pejabat yang terkena COVID-19, seperti walikota Bogor yang baru saja melakukan kunjungan kerja ke Turki, diketahui sudah mengidap virus ini! Di Jakarta, wisma atlet Kemayoran disiapkan untuk mengisolasi pasien-pasien. Rencananya, malam ini akan selesai persiapan. Di sana sudah ada alat-alat medis seperti tabung oksigen, masker, dan yang lainnya.

Sebelum dimasuki pasien CORONA, wisma atlet terlebh dahulu disemprot dengan menggunakan cairan disinfektan, untuk menghilangkan virus-virus seperti CORONA. Penyemprotan dilakukan oleh Palang Merah Indonesia. Di daerah lain, penyemprotan dilakukan di pasar-pasar, di angkutan umum, atau tempat ibadah.

Di luar Negeri, semua jalanan sepi dari penduduknya, karena mereka mematuhi aturan untuk tetap di rumah, sedangkan di Indonesia, banyak motor yang masih bunyi, lalu-lalang di depan rumahku.  Hadeh, disuruh di rumah kok malah jalan-jalan. Ummi juga sudah mempersiapkan bahan pangan untuk beberapa waktu ke depan.

“Ya Allah, lindungilah Negeri tercinta kami dari wabah penyakit, aamiin…”

Mamuju, 22 Maret 2020