“Maccera Litaq” Lambanan Potensi Destinasi Sejarah dan Religi

MANDARNESIA.COM, Balanipa – Tradisi “Maccera Litaq” digelar setiap bulan Muharram. Kebiasaan ini merupakan ritual masyarakat Desa Lambanan, Kecamatan Balanipa, sebagai ucapan rasa syukur ke hadirat Allah SWT.

Dr. Aco Musaddad HM Plt. Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata hadir mengikuti prosesi adat tersebut.

Dalam sambutannya, mewakili Bupati Polewali Mandar mengharapkan acara ini tetap lestari sehingga bisa didorong menjadi destinasi wisata budaya.

“Ritual ‘Maccera Litaq’ harus tetap dilestarikan sebagai warisan budaya dan ini dapat kita dorong menjadi wisata religi. Apalagi Pemerintah Polman melalui Bapak Bupati H. Andi Ibrahim Masdar telah membantu renovasi Mesjid Abadan Desa Lambanan sebagai masjid tertua di Mandar, yang telah berusia sekitar 400 tahun,” sebut Dr. Aco Musaddad.

Plt. Kadis Pemuda Olah Raga dan Pariwisata tersebut berharap ke depan dapat bekerjasama dengan semua pihak terkait Festival Lambanan.

“Ini untuk mendukung Lambanan sebagai salah satu tujuan wisata sejarah dan religi di Mandar, selain Mesjid Lapeo dan Makam Tosalama di Pulau Salama Binuang,” urai Aco Musaddad.

Gagasan tersebut didukung oleh Kepala Desa Lambanan, karena Lambanan memiliki Masjid Tua, Makam Ulama pendiri Masjid, dan sumur jodoh.
“Bisa juga kita adakan seminar kebudayaan tentang masuknya Islam di Mandar tentu dirangkaikan dengan acara kesenian dan pameran benda pusaka Masjid Lambanan,” lanjut Aco Musaddad.

Turut hadir di acara tersebut Camat Balanipa, Kepala Desa Lambanan, Mantan Kepala Desa dan tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Kepala Desa Lambanan berharap Masjid Abadan, Lambanan segera dapat tuntas renovasinya, sehingga dapat difungsikan.

Camat Balanipa, Sukri mengimbau masyarakat terus kompak membangun desa, dan ritual Maccera Litaq tahun depan bisa lebih meriah.

“Kalau tahun ini masyarakat menyembelih kambing tahun depan kita sembelih sapi supaya lebih banyak dapat diundang ke acara ini,” ujar Camat Balanipa.

Usai acara Aco Musaddad.HM bersama Camat Balanipa dan Kades Lambanan beserta rombongan ziarah ke makam Imam pertama Mesjid Abadan yang terletak di belakang masjid. (Rls/WM/*)