MANDARNESIA.COM, Tapalang — Jalur Tapalang-Mamuju kembali menerapkan pola Buka-Tutup menyusul perluasan jalan yang berada di sekitar jembatan Bolong, Mamuju.
Dari jadwal yang terpancang di lokasi dan media sosial tertera penerapan sistem yang membuat antrean panjang. Pengikisan tebing di sekitar area ini bertujuan menerapkan ruas jalan yang selama ini menjadi lintasan utama trans jalinbar Sulawesi.
Namun sejumlah warga berharap agar sistem buka-tutup itu dapat diubah lebih fleksibel hingga tidak mengakibatkan antrean yang mengular.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat Drs. Itol Syaiful Tonra, MM yang berada di tengah antrean Rabu (24/1/2024) menyebut, perlu penyesuaian jadwal buka-tutup agar lebih fleksibel.
“Ini bagian aspirasi masyarakat juga bahwa pengaturan jam buka-tutupnya perlu dipertimbangkan. Misalnya, buka 30 menit lalu tutup dua jam, ini sepertinya perlu menjadi sejam bukanya, lalu tutup dua jam. Ini khususnya pulabbagi pelaku ekonomi atau pedagang yang melintas setiap hari,” harap Itol kepada mandarnesia.com Rabu petang.
Seorang warga lsmail juga berharap agar durasi buka dapat ditambah. “Walaupun pelebaran atau pengikisan tebing ini bertujuan sangat baik buat melancarkan transportasi, tapi mungkin sistem bukanya dapat ditambah hingga sejam,” ujar Ismail yang melintas saban hari di jalur ini.
Salah seorang pekerja yang sedang memantau pengikisan dan pelebaran jalan ini menyebut durasi yang selama dua jam itu memungkinkan para pekerja proyek leluasa melakukan aktivitas “bongkar-muat” material berupa batu dan tanah.
Di lokasi sejumlah aparat keamanan tampak mengatur kendaraan yang datang arah kota Mamuju atau sebaliknya. (*)