MAMUJU, mandarnesia.com — Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat melakukan perombakan sistem besar-besar setelah melihat hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memposisikan Sulbar berada di peringkat terbawah dari seluruh provinsi.
“Kita melihat perlu ada pemetaan. Salah satunya peningkatan kualifikasi dan kesadaran untuk meningkatkan profesional. Karena guru-guru kita hanya beberapa yang sertifikasi. Sebelum sertifikasi kan didahului Uji Kompetensi Guru (UKG),” kata Kepala Dinas Pendidikan Sulbar Arifuddin Toppo kepada mandarnesia.com, Kamis (23/5/2019).
Baca:https://mandarnesia.com/2019/05/hasil-un-smk-sulbar-berada-diurutan-paling-terakhir/
Kualitas SDM guru yang mengajar di SMK sedang dilakukan pengkajian oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).
“Cuman yang menjadi kesyukuran UNBK SMK di Sulbar dilalukan 100 persen yang sebelumnya hanya 80 persen. UNBK mencerminkan keinginan kita untuk melaksanakan UNBK secara jujur,” jelasnya.
Jika bercermin pada SDM dan sarana untuk SMK, dijelaskan Arifuddin masih mengalami segala keterbatasan. Tenaga guru belum maksimal dan sarana masih perlu dibenahi.
“Kita sementara ada pelatihan kepada kepalah sekolah. Tentu meningkatkan kemampuan yang dimiliki dalam menentukan perencanaan dan organisasinya seperti apa dan evaluasinya seperti apa?” tutupnya.
Reporter: Sudirman Syarif
+62 813-5515-9281
redaksi.mandarnesia@gmail.com