Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Edgard Amping pelajar SMA 1 Mamuju mewujudkan mimpi berkesempatan mengikuti latihan sepak bola di Eropa bersama Tim Garuda Select 2019.
Edgard satu dari tiga pemain Akademi PSM yang lolos ke Inggris dan Italia.
Namun, batu sandungan sedang menghambat langkahnya, ia mesti memilih mengejar karir sepak bola di Benua Eropa atau tetap tinggal di Mamuju menempuh pendidikan formalnya.
Tetap kukuh, Edgard yang duduk di kelas 11, memilih berangkat ke London, Inggris Rabu 9 Oktober. Edgard akan berlatih lima bulan di Inggris kemudian lanjut ke Italia selama dua bulan.
Keputusan Edgard seperti diamini semua pencinta sepak bola, tak hanya di Sulbar, tapi tanah air. Di tengah prestasi sepak bola yang memprihatinkan, berkesempatan berguru ke negara sepak bola, merupakan mimpi setiap anak bangsa.
Lolos mewakili Indonesia di ajang bergengsi, perjuangan Edgard tidaklah mudah. Ia harus melalui serangkaian seleksi yang panjang dan berat.
Semasa SMP, Edgard juga mengukir prestasi dalam club yang mewakili Indonesia untuk berlaga pada kejuaraan sepakbola U-15 di China Dream Come True International Youth Football tanggal 16 sampai 22 April.
Luther Amping, orang tua Edgard mengaku pasrah, jika anaknya harus pindah sekolah, daripada tidak naik kelas.
“Saya sebenarnya sadari karena sekolah punya aturan. Karena dianggap kehadirannya sudah tidak memenuhi syarat untuk naik kelas, jadi sudah tidak bisa, jadi apa boleh buat saya carikan sekolah yang bisa natempati anakku,” kata Luther, Rabu (9/10/2019).
Luther mendukung sepenuhnya Edgar berangkat ke London dan Inggris tanpa beban. “Dalam hal sepak bola ini anak sudah kelihatan prestasinya dan berhasil mewakili Indonesia di luar. Besok sudah berangkat ke Inggris. Manfaatkan kesempatan ini supaya apa yang dicita-dicitakan bisa tercapai,” ungkap Luther.
Wakil Kepala Sekolah SMA 1 Mamuju Yusuf S mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Keputusan mengeluarkan Edgard dari sekolah sudah bulat setelah rapat dengan seluruh guru dan BK di sekolah.
Pihaknya sudah memanggil orangtuan Edgard ke sekolah. Karena sudah tidak ada jalan. “Pasti tidak naik kelas. Dimana pihak orang tuanya minta rekomendasi untuk pindah ke SMAN 2 Mamuju.”
“Kita hanya menerapkan aturan sekolah. Apalagi memang tidak ada penyampaian dari Disdik Sulbar ke sekolah, bahwa anak ini akan mengikuti kegiatan di luar. Kita mendukung prestasinya itu. Cuma sayangnya tidak ada surat (pemberitahuan) dari penanggungjawabnya, asalah administrasi ini. Kita menunggu saja,” kata dia.
Mandarnesia.com sudah berusaha mengonfirmasi kabar tersebut kepada Kepala Sekolah SMA 1 Mamuju Rusman melalui sambungan telepon dan pesan singkat. Namun, yang bersangkutan belum merespons.
Foto: Erick