Oleh : Ilham Sopu
SALAH satu Nabi yang diberikan mukjizat yang dapat mengobati berbagai penyakit dan bisa menghidupkan orang dengan izin Tuhan adalah Nabi Isa as.
Dalam satu riwayat Nabi Isa as pernah bersabda,”Sungguh aku telah mengobati orang-orang yang sakit, dan aku sembuhkan mereka dengan izin Allah. Aku sembuhkan orang buta dan orang berpenyakit lepra dengan izin Allah. Aku bangunkan orang-orang mati dan aku hidupkan kembali mereka dengan izin Allah. Lalu aku coba mengobati orang ahmaq (dungu), tetapi aku tidak mampu menyembuhkannya.”
Dan ini didukung ayat dalam Al-Qur’an”Dan ingatlah diwaktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan se seizin-ku dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-ku” (QS.Al-Maidah 110).
Nabi Isa as membawa misi ajaran keilahian yang lebih mengorientasikan ajarannya dalam perspektif kasih sayang, sangat terkenal ungkapan yang alamatkan kepada Nabi Isa as, “kalau ditampar pipi kirimu, kasih lagi pipi kananmu”, betapa Nabi Isa as, dikenal sangat pengasih, ini karena Nabi sebelumnya yaitu Musa as, dikenal membawa ajaran yang sangat berbau syariat dalam artian lebih bernuansa hukum, karena umat Nabi Musa dikenal sangat bandel dan sangat kaku menjalankan ajaran agama.
Sangat menarik kelebihan yang diberikan oleh Tuhan kepada Nabi Isa as yakni dalam bidang pengobatan, semua penyakit bisa diobati, ini mungkin karena pada zaman Nabi Isa banyak muncul tabib-tabib, sehingga Tuhan memberikan spesialisasi khusus kepada Nabi Isa as berupa kepandaian dalam mengobati berbagai penyakit.
Sebab sejarah kenabian, mukjizat yang diterima oleh Nabi sesuai dengan kondisi yang terjadi pada masyarakat pada masa kenabiannya, pada masa kenabian Nabi Musa as dimana pada waktu itu sangat menjalar di masyarakat ilmu sihir yang dipelihara oleh Fir’aun sehingga Nabi Musa difasilitasi oleh Tuhan dengan tongkat yang bisa mengalahkan para penyihir Fir’aun.
Begitupun sebelum dilahirkan Nabi Muhammad saw, di masyarakat arab waktu itu sangat berkembang kegiatan penulisan syair, bahkan sering dilombakan kegiatan penulisan syair, syair yang dianggap paling unggul akan digantung di Ka’bah.
Sehingga mukjizat yang diberikan kepada Muhammad saw adalah berupa Al-Qur’an, bacaan sempurna dan para penyair yang ada pada zaman Nabi tidak mampu menyamai keindahan bahasa Al-Qur’an.
Ada yang menarik dari kemukjizatan yang diberikan Nabi Isa as yaitu dapat mengobati berbagai penyakit, tapi ternyata tidak semua penyakit bisa diobati, ada penyakit yang dianggap remeh oleh masyarakat dan banyak orang mengidap penyakit ini.
Tetapi Nabi Isa tidak dapat mengobatinya, yaitu penyakit ahmaq, yang biasa diartikan dengan orang dungu, tapi bukan dungu biasa, melainkan kedunguan yang berganda atau jahil murakkab.