Bupati Mendadak Hadir, Pengurus Hidayatullah Bersyukur

Reporter: Sudirman Syarif

MAMUJU, mandarnesia.com — Ketua Yayasan Hidayatullah Mamuju Abdul Madjid tak bisa menyembunyikan rasa bahagi. Sekian lama menunggu, akhirnya Ruang Kelas Baru (RKB), yang merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Mamuju diresmikan, Senin (31/8).

Kebahagiaan tersebut semakin lengkap tatkala sang donatur, Bupati Mamuju H. Habsi Wahid secara tiba-tiba menghadiri kegiatan peresmian RKB di Kampus II Desa Tadui, Salutalawar, Kecamatan Mamuju. Agenda kehadiran orang nomor satu di Mamuju itu bahkan tak pernah tercatat di jadwalan protokol Bupati.

Abdul Madjid menyampaikan rasa bahagia atas kedatangan Habsi Wahid untuk menyaksikan sendiri pemanfaatan RKB yang dibangun sejak 2019. Ia menuturkan adanya ruang kelas tersebut sangat membantu siswa yang akan menuntut ilmu agama di Yayasan Hidayatullah.

Dari tiga RKB yang telah terbangun, diperhitungkan dapat menampung sekitar 60 orang murid. Karena masing-masing kelas akan diisi 20 orang.

“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian pak haji (Habsi) terhadap pengembangan pendidikan di daerah ini. Utamanya pengembangan pendidikan keagamaan. Kami juga telah mengikuti beberapa program pemerintah yang sangat baik, seperti gerakan salat subuh berjamaah, itu sangat membantu dalam menjalankan syiar agama,” kata Madjid.

Habsi mengungkapkan, nyaris lima tahun terakhir kepemimpinannya, ia bersama wakil bupati, senantiasa berupaya melakukan keseimbangan pembangunan antara duniawi dan uhkrawi. Alih-alih berorientasi pada pembangunan infrastruktur, ternyata pembangunan juga terus digalakkan pada sektor pengembangan moralitas dan keagamaan.

Pemimpin yang dikenal dengan gerakan salat subuh berjamaah ini menggambarkan, telah banyak program untuk mewujudkan pembangunan yang seimbang, seperti pembangunan TPA-TPA di semua desa dan kecamatan. Pemberian insentif pada imam masjid dan guru mengaji, hingga pengentasan buta aksara Alquran yang hasilnya telah tercatat di rekor MURI, dengan khatam Alquran terbanyak binaan Pemkab Mamuju.

“Pembangunan masyarakat harus paripurna, yang dilakukan seimbang antara dunia dan akhiratnya. Karena kalau hanya fisiknya berarti tidak sempurna, olehnya harus tetap dilakukan sejalan,” kata Habsi.

(Rilis)