Anggaran Minim, Dinilai Sebagai Pemicu #KomiteMedikRegionalMogok

Anggaran Minim, Dinilai Sebagai Pemicu #KomiteMedikRegionalMogok -

MAMUJU – Anggaran yang terbatas menurut Direktur RSUD Regional Sulbar dr. Andi Munassir disebut sebagai penyebab stok obat di rumah sakit yang dipimpinnya berkurang.

Hal itu menyeruak tatkala para dokter yang ada di rumah sakit ini melakukan mogok kerja dan enggan untuk melakukan pemeriksaan maupun perawatan kepada para pasien.

“Memang di dalam perencanaan pengadaan obat yang sudah direncanakan oleh rumah sakit, itu anggarannya 3,5 miliar. Tapi, pada kenyataannya anggaran yang diberikan untuk belanja obat cuma 1,7 miliar,” ujar dr. H. Andi Munassir kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (6/10/2017).

Selain itu, proses pelelangan yang panjang menjadi kendala tidak terpenuhinya pasokan obat, sehingga dilakukan upaya pembelian obat di toko.

“Kita kerjasama dengan apotek. Kalau obat tidak ada, kita bisa kerja sama dengan apotek lain dengan menunjukkan kuitansi pembeliannya,” katanya.

Sebelumnya menurut Munassir, pihaknya sudah melakukan upaya koordinasi ke inspektorat dan mendesak mengenai kekurangan obat ini.

“Saya menyurat ke Inspektorat, alasannya obat tersebut sudah dibutuhkan belum datang semua. Karena belum dipenuhi distributor,” sebutnya.

“Jadi kalau dibilang obat tidak ada, itu tidak betul. Cuman untuk memenuhi selera dari teman-teman spesialis memang masih ada yang belum dipenuhi,” ungkapnya.

#AyubKalapadang