Pemkab Majene Belum Salurkan Bantuan Gempa

Reporter: Sudirman Syarif

MAJENE, mandarnesia.com — Korban gempa mesti lebih bersabar. Pemerintah Kabupaten Majene belum menyalurkan bantuan, alasannya BPBD Majene masih menunggu finalisasi petunjuk teknis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Finalisasi draf (Perjanjian Kerjasama (PKS) masih kami tunggu dari BNPB,” kata Kepala BPBD Ilhamsyah kepada mandarnesia.com, Kamis (12/8/2021).

Bantuan senilai Rp123,200 miliar diterima Pemkab Majene awal Juli lalu melalui transfer ke rekening daerah. Pemkab telah menyepakati akan menyalurkan bantuan itu pada Agustus.

Ilhamsyah juga menyebutkan, draf juknis sudah diserahkan ke bagian hukum. Katanya, semoga cepat ditanda tangani bupati. “Selanjutnya akan melakukan sosialisasi baik tenaga teknis maupun administrasi. Termasuk TPM.”

“Kami juga sudah koordinasi dengan pihak BRI terkait proses penyaluran dan kendala-kendala ke depan. Kemarin pada saat penyaluran Dana Tunggu Hunian (DTH), ada beberapa kendala terkait penyaluran,” ungkapnya.

Ia pun berharap, target penyaluran bantuan di bulan Agustus dapat terealisasi.

Bantuan tersebut diperuntukkan bagi korban gempa 6,2 SR di Kabupaten Majene Januari lalu, setiap warga yang rumahnya rusak berat akan menerima bantuan dana stimulan sebesar Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.

Ketfot: Bapak Lukdin, salah satu warga Aholeang yang rumahnya tertimbun longsor di Aholeang (Dokumentasi mandarnesia.com)