Hutan Pinus Batu Toke Tapango yang Memanjakan

Laporan: Karmila Bakri, Polewali

Destinasi wisata di Polewali Mandar begitu beragam. Banyak pilihan bagi para wisatawan. Satu suguhan objek wisata terbaru hadir memanjakan dengan sentuhan natural, memberi nuansa berbeda tentunya. Siapa yang tak kenal dengan hutan pinus?

Ada nuansa tersendiri yang memberi sugesti pada pikiran dan hati saat berada di hutan pinus. Yah, relaksasi dari kepenatan aktivitas kota, hutan pinus inu dapat menjadi “tempat treatment” buat pengunjung. Kawasan hutan pinus Batu Toke, berada di Tapango, Polewali Mandar.

Di Indonesia cukup banyak destinasi hutan pinus begitu elok dan adem untuk dikunjungi. Obyek wisata pinus tepatnya berlokasi di Dusun 1 Simbalatong, Desa Palatta, Kecamatan Tapango. Jaraknya sekitar 3 kilometer dari ibu kota kecamatan. Akses jalan cukup bagus mudah dijangkau.

Menikmati udara segar di Hutan Pinus Polewali Mandar (foto : Karmila Bakri)

Destinasi wisata hutan pinus ini menjadi spot yang asyik untuk camping, tempat ini juga bisa menjadi surga bagi para istagrammer. Pepohonan pinus keren juga buat para pengunjung yang sekedar hammocking, bahkan untuk background foto pre-wedding. Hingga bisa menjadi salah satu pilihan liburan akhir tahun.

View-nya begitu menarik, bisa buat hunting bagi siapapun yang hobi fotografi, selfie. Dijamin spotnya sangat cocok untuk mengabadikan keindahan diantara deretan pohon pinus.

Hutan Pinus ini dikelola oleh Bumdes Desa Pallatta kerjsama KPH Mapilli. Menurut seorang pengunjung Nurlena, mahasiswi Unasman, mengatakan, “Sentuhan alami pohon pinus merupakan sajian natural tinggal dipoles sedikit dengan tambahan properti wahana, saya rasa ini akan semakin keren dan lebih menarik lagi.”

Pengunjung tiap hari berdatangan di tempat ini, namun tentunya di hari-hari weekend lebih banyak lagi pengunjungnya. Tata kelolanya perlu menjadi perhatian khusus di mana tempat parkiran harus tersedia. Karena pengunjung hanya memarkir kendaraannya di ruas-ruas jalan, sementara di depan tempat wisata ini adalah jalan poros menuju Kecamatan Matangnga.

Sesekali jika mobil-mobil truk pengangkut bahan bangunan lalu lalang, apalagi saat dua mobil berpapasan maka motor yang terparkir di ruas jalan cukup mengganggu lalu lintas. Termasuk sisi pengelolaan kebersihan, mesti ada petugas kebersihan atau tempat sampah yang tersedia agar para pengunjung sadar akan menjaga kebersihan tempat wisata.

Hal lain, di sekitar area ini belum hadir atau dibangun stan atau warung makan untuk sekadar menuang segelas kopi hitam, atau teh yang hangat. Pengunjung mesti membawa makanan dan minuma sendiri. Mungkin masih dalam rencana pengelolanya agar spot ini membangkitkan ekonomi warga lokal.

Bagaimana, kapan ingin bertandang?